Kampoeng Dolanan

Dreamdelion Jogja, Backpacker Jogja, Sanggar Pelangi Surabaya dan Padipari Surabaya berkunjung ke kampoeng dolanan.

Kampoeng Dolanan - beberapa waktu lalu Yayasan Dreamdelion Jogja menghubungi kampoeng dolanan untuk berkunjung dan berdiskusi di kampoeng dolanan tentang apa yang menjadi cita-cita pemuda/i dari kampoeng dolanan yang berasal dari karang taruna. Tepat pada hari jumat (13/01/2017) hari dimana dreamdelion jogja berkunjung. Satu hari sebelum berkunjung ternyata ada 2 komunitas bernama sanggar pelangi surabaya dan komunitas pemuda peduli pendidikan anak negeri (padipari) surabaya juga ingin berkunjung ke kampoeng dolanan.

Hari jumat pun tiba, waktu berkunjung dipilih pada sore hari yang sudah disepakati bersama, awan mulai mendung dan turunlah hujan yang cukup lebat di sekitar kawasan kampoeng dolanan. Namun hal ini ternyata tak menyurutkan niat semua komunitas yang ingin berkunjung di kampoeng dolanan. Hujan deras dan lebat satu per satu mereka berdatangan. Rombongan dreamdelion jogja ternyata membawa komunitas backpaker jempol yang berasal dari jogja.

Datang pukul 16.30 sampai di kampoeng dolanan, lalu bermainlah di rumah singgah warga untuk menyambut kehangatan mereka. Di forum ini saling memperkenalkan komunitas nya mulai dari dreamdelion jogja, backpaker jempol, sanggar pelangi dan padipari. Tak lupa juga dari kampoeng dolanan menjelaskan gagasan serta bercerita sedikit tentang filosofi permainan tradisional yang sering dimainkan pada zaman dahulu.

Diskusi semakin menarik ketika backpaker jempol yang asalnya dari klaten namun kuliah di jogja ini mendengarkan kata jancok sebagai kata khas yang begitu melekat oleh arek-arek Suroboyo karena pada dasarnya kata Jancok bukan cuma sekedar kata untuk meluapkan emosi saja. Kata jancok ini sangat multi tafsir tergantung pada si pengucap, tergantung intonasi, raut muka dan lain-lainnya.

Guyup, rukun dan saling mendukung antar satu program dengan program yang lainnya begitu kentara pada diskusi kemarin. Mudah-mudahan semua komunitas bisa bekerja dan berkarya untuk negeri, Bersama memperbaiki kondisi anak bangsa yang mulai carut marut oleh sinetron. Indonesia mulai berbenah dengan para pemuda di usia produktif ini mulai peduli dengan nasib masa depan generasi penerus bangsanya.